Masih ingat iklan lantai di tahun 2000an bernuansa hitam-putih-biru dengan biji catur raksasa yang didorong hingga jatuh menimpa lantai hitam-putih mengilap menyerupai papan catur?
Pada iklan itu ditekankan kekuatan lantai yang tidak terpengaruh apapun walau tertimpa biji catur raksasa.
Inilah iklan Essenza yang membawa saya bernostalgia. Pada saat itu, iklan Essenza ini sering saya temui saat menonton sepakbola Liga Italia maupun Liga Inggris.
Tepat pada tanggal 10 Oktober 2019 ini, PT Internusa Keramik Alamasri (INKA), produsen keramik “Essenza” yang pernah jaya di era 90-an membuka showroom di Kantor Taman A9 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta.
Setelah melakukan peremajaan mesin untuk mengembalikan kapasitas produksinya pada Semester I 2019, Essenza akan kembali meramaikan pasar keramik high end Indonesia.
Dengan lokasi yang strategis dan penataaan yang homey, showroom Essenza ini juga difungsikan sebagai meeting point antara Essenza-desainer-klien.
Essenza pertama kali diproduksi pada tahun 1993.
Pada masa jayanya, “Essenza” bahkan pernah memiliki titik pemasaran yang menjangkau hingga 30 negara, termasuk Italia.
Bahan yang dipakai Essenza adalah porselen (porcelain). Porselen sendiri adalah sejenis keramik yang menggunakan bahan baku yang lebih murni dan melalui proses yang lebih panjang dibandingkan dengan keramik biasa.
Ini menghasilkan jenis keramik yang lebih kuat, tidak mudah bernoda, dan tahan terhadap cuaca ekstrim.
“Sebagian besar mesin kami menggunakan mesin Italia yang sudah teruji dalam memproduksi keramik berkualitas tinggi.
Semua mesin milling, press, dan kiln kami dari Italia, hanya mesin polishing and packing yang berasal dari Tiongkok” ungkap Angelica Lie, Managing Director INKA.
Kenaikan daya beli middle working class akan mendorong pertumbuhan pasar keramik.
Saat ini, Indonesia ada di peringkat 3 terbesar untuk pasar keramik dari Tiongkok, maka sudah seharusnya potensi pasar keramik di Indonesia itu sangat besar dan terus tumbuh.
Rata-rata pertumbuhan pasar industri keramik di tanah air ada di 15% per tahun.
Dengan peningkatan pembangunan infrastruktur yang meluas di Indonesia, pembangunan properti sudah seharusnya ikut bertumbuh sehingga pasar keramik diharapkan juga meningkat.
“Dengan tagline “Essenza Reborn” kami akan berkontribusi mengembalikan keramik Indonesia agar kembali jaya di negeri sendiri’, tambah Angel.